luxmeter |
I. PENDAHULUAN
Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat
penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu.
Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format
digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan
layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan
diukur intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di
dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan
pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila
tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Lord
Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila kita dapat mengukur yang
sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita
mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu”. Pada kesempatan kali
ini kita akan mengetahui tentang Iluminasi yang berhubungan dengan
pencahayaan, serta melakukan pengukuran tingkat iluminasi dengan
menggunakan alat yang dinamakan luxmeter.
Sebelumnya perlu
diketahui terlebih dahulu definisi tentang cahaya sebelum berbicara
mengenai iluminasi (penerangan). Cahaya merupakan sejenis energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya
utama di bumi. Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk membuat makanan.
Sinar dari matahari yang datang dapat disebut sebagai sinar alami.
Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya
adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru
dalam sebuah ruang gelap.
Sedangkan Iluminasi adalah tingkat atau
kadar terang atau kuat penerangan yang berhubungan langsung dengan
cahaya (pencahayaan). Darmasetiawan & Puspakesuma (1991)
mendefinisikan kuat penerangan ialah kuantitas/jumlah cahaya pada level pencahayaan / permukaan tertentu. Satuan = lux (lumen/m2).
Berbicara
masalah pencahayaan berarti kita membagi dua sumber pencahayaan menjadi
dua bagian cahaya alami dengan cahaya buatan.Cahaya alami adalah cahaya
yang bersumber pada matahari sebagai sumbernya. Cahaya alami ini
kemudian dibagi menjadi dua macam yaitu cahaya matahari dan cahaya
pantulan. Cahaya matahari adalah cahaya yang langsung bersumber dari
matahari tanpa ada perantara ataupun penghantar yang mempengaruhi.
Sedangkan cahaya pantulan adalah cahaya yang telah terkena pengaruh dari
luar baik itu dipantulkan ataupun perlakuan lainnya. Cahaya buatan
adalah cahaya yang bersumber selain dari matahari dan biasanya sengaja
dibuat, sebagai contoh cahaya lampu kamera, cahaya lampu penerang dan
lain-lain.
Untuk mengukur tingkat iluminasi (kuat penerangan) ini
akan dipergunakan suatu alat yang disebut dengan luxmeter. Lux Meter
yang biasanya digunakan untuk mengukur pencahayaan(penerangan). The
illumination is how level of luminous flux is falling on a surface
area.Yaitu bagaimana tingkat terang ditingkatkan jatuh pada permukaan
suatu daerah. The luminous flux is visible component that is defined in
radiant flux (light power) divided by relative sensitivity of human eyes
over the visible spectrum. Pengaliran yang terang terlihat adalah
komponen yang didefinisikan dalam seri pengaliran (daya cahaya) dibagi
dengan relatif kepekaan mata manusia melalui spektrum terlihat. This
means the Lux is well fit to light level from sense of human eyes. Ini
berarti Lux berguna pada acuan untuk tingkat cahaya dari rasa mata
manusia. Satuan dari pengukuran alat ini adalah LUX (dalam SI).
II. PEMBAHASAN
A. Prinsip Kerja
Luxmeter
merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan
(tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini
didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital.
Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar
panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur
intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor
ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau
optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber
cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah
tertentu. Kemudian dari hasil dari pengukuran yang dilakukan akan
ditampilkan pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk
pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan
respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan
menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda
pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang ditampilkan
oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang
ditangkap oleh sensor photo diode.
Pembacaan hasil pada
Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid Crystal digital) yang
format pembacaannya pun memakai format digital. Format digital sendiri
didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD pun
mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan
organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik
eksternal.
Adapun bagian- bagian dari alat lux meter adalah sebagai berikut :
Gambar Lux Meters
Fungsi bagian- bagian alat ukur :
Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran
Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat
Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)
Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.
B. Prosedur Penggunanaan Alat
Dalam
mengoperasikan atau menjalankan lux meter amat sederhana. Tidak serumit
alat ukur lainnya, dalam penggunaannya yang harus benar- benar
diperhatikan adalah alat sensornya,karena sensornyalah yang kan mengukur
kekuatan penerangan suatu cahaya. Oleh karena itu sensor harus
ditempatkan pada daerah yang akan diukur tingkat kekuatan cahayanya
(iluminasi) secara tepat agar hasil yang ditampilkan pun akuarat. Adapun
prosedur penggunaan alat ini adalah sebagai berikut :
- Geser tombol ”off/on” kearah On.
- Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol Range.
- Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya.
- Lihat hasil pengukuran pada layar panel.
Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam perawatan alat ini adalah sensor
cahaya yang bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini harus
diamankan pada temapat yang aman sehingga sensor ini dapat terus
berfungsi dengan baik karena sensor ini merupakan komponen paling vital
pada alat ini.
Selain dari sensor, yang harus diperhatikan pada
alat ini pun adalah baterainya. Jikalau pada layar panel menunjukan kata
” LO BAT” berarti baterai yang digunakan harus diganti dengan yang
baru. Untuk mengganti baterai dapat dilakukan dengan membuka bagian
belakang alat ini (lux meer) kemudian mencopot baterai yang habis ini,
lalu menggantinya dengan yang dapat digunakan. Baterai yang digunakan
pada alat ini adalah baterai dengan tegangan 9 volt, tetapi untuk
tegangan beterai ini tergantung pada spesifikasi alatnya.
Apabila
hasil pengukuran tidak seharusnya terjadi, sebagai contoh diruangan
yang dengan kekuatan cahaya normal setelah dilakukan pengukuran ternyata
hasilnya tidak normal maka dapat dilakukan pengkalibrasian ulang dengan
menggunakan tombol ”Zero Adjust”.
C. Cara Pembacaan
Pada
tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3 kisaran
pengukauran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal tersebut menunjukan
kisaran angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran.
Memilih 2000 lux, hanya dapat dilakukan pengukuran pada kisaran cahaya
kurang dari 2000 lux. Memilih 20.000 lux, berarti pengukuran hanya dapat
dilakukan pada kisaran 2000 sampai 19990 (lux). Memilih 50.000 lux,
berarti pengukuran dapat dilakukan pada kisaran 20.000 sampai dengan
50.000 lux. Jika Ingin mengukur tingkat kekuatan cahaya alami lebih baik
baik menggunakan pilihan 2000 lux agar hasil pengukuran yang terbaca
lebih akurat. Spesifikasi ini, tergantung kecangihan alat.
Apabila
dalam pengukuran menggunakan range 0-1999 maka dalam pembacaan pada
layar panel di kalikan 1 lux. Bila menggunakan range 2000-19990 dalam
membaca hasil pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila menggunakan range
20.000 sampai 50.000 dalam membaca hasil dikalikan 100 lux.
D. Kegunaan Lux Meter
Dalam
aplikasi penggunaannya dilapangan alat ini lebih sering digunakan pada
bidang arsitektur, industri, dan lain-lain. Prisip kerja alat ini pun
banyak digunakan pada alat yang biasa digunakan pada fotografi, sebagai
contoh pada alat available light, reflected lightmeter, dan incident
lightmeter. Selain itu didalam penelitian-penelitian mengenai tingkat
keanekaragaman dan lain- lain yang senantiasa diperlukan data mengenai
tingkat pencahayaan alat ini pun dapat digunakan.
III. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan mengenai alat ukur lux meter adalah :
- Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat iluminitas).
- Alat ini bagian- bagiannya terdiri dari sebuah sensor dengan sel foto (photo diode), dan layar panel.
- Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat ini adalah sebagai berikut :
- Sensor harus diletakan pada tempat yang tepat (saat melakukan pengukuran) untuk menghasilkan pembacaan yang akurat.
- Berkenaan dengan sensitifitas sensor yang tinggi, sensor harus ditempatkan pada tempat yang aman.
- Bila pada layar panel tertera ”LO BAT”, sebaiknya baterai harus diganti.
- Alat ini biasa digunakan pada bidang arsitektur, industri, fotografi, biologi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1986. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta : PT. Widyadara Groiler Intenational Inc.
Purwanto, Budi. 2000/ Fisika Dasar : Teori dan Implementasinya. Solo: Tiga Serangkai
Petunjuk Penggunaan Lightmeter Type LX- 101 A
Search Enggine : www.google.com
Search Enggine Yahoo : www.yahoo.com
Tranggono, Agus dkk. 2003. Sains Fisika. Jakarta : Bumi Aksara
www.hioki . co. Jp
www.omega .comsumber : http://semutitempro.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar